Sistem Pendukung Keputusan Pendeteksi Dini Kejang Demam Pada Balita Berdasarkan Suhu Tubuh Dan Detak Jantung Berbasis Internet Of Things (Iot) Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani

Akbar, Nanda Raditiya (2023) Sistem Pendukung Keputusan Pendeteksi Dini Kejang Demam Pada Balita Berdasarkan Suhu Tubuh Dan Detak Jantung Berbasis Internet Of Things (Iot) Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (13kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (31kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (146kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kejang demam merupakan gangguan saraf yang sering terjadi pada anak-anak. Hal ini dikarenakan anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun sangat rentan terhadap berbagai penyakit akibat sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna. Komplikasi yang umum terjadi pada kejang demam adalah anak yang mengalami kejang demam akan merasa gemetar hebat di sekujur tubuh dan kehilangan kesadaran. Efek kejang demam Kejang berkepanjangan yang sering disertai henti napas (apnea) yang dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen dalam jaringan (hipoksia) sehingga meningkatkan permeabilitas kapiler dan menyebabkan edema otak yang mengakibatkan kerusakan sel neuron otak. Angka kejadian kejang demam di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 2-5%. Pada tahun 2017 sebanyak 17,4% anak mengalami kejang demam dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 dengan kejadian kejang sebesar 22,2%. Detak jantung normal anak usia 1-2 tahun adalah 80-130 kali per menit, detak jantung normal pada anak usia 3-4 tahun adalah 80-120 kali per menit dan suhu tubuh normal sekitar 36,5-37,5° Celcius. Sedangkan jika detak jantung 150 kali per menit dan suhu 38° Celcius, maka anak tersebut mengalami kejang demam. Sistem pendukung keputusan deteksi dini kejang demam pada balita dapat mendeteksi dan memantaunya secara langsung, melalui website sehingga data suhu tubuh dan detak jantung anak dapat dipantau setiap saat oleh dokter dan keluarga. Sistem akan memantau data tersebut dan akan mengolahnya sehingga mampu memberikan informasi keputusan kejang demam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorWiryawan, I GedeNIDN0017018808
Uncontrolled Keywords: sistem pendukung keputusan, kejang demam, fuzzy mamdani
Subjects: 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 450 - Teknik Elektro dan Informatika > 458 - Teknik Informatika
Divisions: Jurusan Teknologi Informasi > Prodi D4 Teknik Informatika > Tugas Akhir
Depositing User: Nanda Raditiya Akbar
Date Deposited: 31 May 2023 06:34
Last Modified: 31 May 2023 06:35
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/23723

Actions (login required)

View Item View Item