Iptek Pengolahan Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Organik Kualitas Pabrikan di Kelompok Ternak Limusin Jagir, Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember

Wulandari, Suci and Subagja, Hariadi and Rukmi, Dyah Laksito (2020) Iptek Pengolahan Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Organik Kualitas Pabrikan di Kelompok Ternak Limusin Jagir, Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember. Iptek Pengolahan Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Organik Kualitas Pabrikan di Kelompok Ternak Limusin Jagir, Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember, 5 (2). pp. 145-148. ISSN 2503-1112

[img] Text (Hasil Turnitin)
Iptek Pengolahan Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Organik Kualitas Pabrikan di Kelompok Ternak Limusin Jagir, Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember.pdf - Supplemental Material

Download (1MB)
[img] Text (Hasil Peer Review)
Iptek Pengolahan Limbah Peternakan Menjadi Pupuk Organik Kualitas Pabrikan di Kelompok Ternak Limusin Jagir, Desa Kemuning Lor, Kabupaten Jember.pdf

Download (89kB)
Official URL: https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-dinamik...

Abstract

Permasalahan utama di Kelompok ternak ‘Limusin Jagir” adalah membutuhkan pendapatan tambahan secara kontinyu dari usaha peternakan sapi dan kambing.Pembuatan pupuk organik yang bermutumerupakan alternatif solusi yang baik. Hal ini dikarenakan:1)Bahan baku pembuatan pupuk organik berupa kotoran ternak, ketersediaannya selalu ada; 2)Daya terima konsumen dan pemasaran pupuk organik cukup baik.Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah: 1)Memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan mengenai penggunaan starter mikrobia akan dihasilkan pupuk organik yang lebih cepat (hanya 21hari sampai 28hari dari umumnya lebih dari 5bulan) dan berkualitas, yaitu bentuknya remah dan sudah dingin siap pakai untuk digunakan sebagai sumber makro mineral dan mikro mineral yang lengkap bagi tanaman. Jenis mikrobia yang dapat mengurai bahan organik antara lain Bacillus sp., Aeromonassp., dan Aspergilus nigger. Mikrobia ini dapat dibuat sendiri dalam bentuk mikrobia lokal atau MOL, maupun yang tersedia di toko yaitu EM4; 2)Memberikan wawasan dan ketrampilan cara pengemasan yang kuat dan menarik, dapat meningkatkan nilai jual produk dan memberikan produk khas Desa Kemuning. Metode pelaksanaan seliputi: a)persiapan kegiatan, kemudian dilakukan b)penyuluhan, c)pelatihan dan bantuan peralatan pendukung, serta d)evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa: 1)Kegiatan pengabdian mendapat respon positip dari kelompok peternak; 2)Pemberian bantuan berupa mesin jahit karung, peralatan pembuatan pupuk seperti sekop, terpal, dan sak kemasan dengan ukuran 5 kg dan 15 kg, bahan untuk pembuat pupuk organik, seperti starter, tetes, sekam dan kapur. Pemberian alat bahan dimaksudkan sebagai contoh macam-macan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik; dan 3)Respon para peternak sangat antusias dengan aktif mengikuti kegiatan saat pengabdian, dan langsung mengaplikasikan pada tanaman sayurnya.

Item Type: Article
Subjects: 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 219 - Bioteknologi Peternakan
Divisions: Jurusan Peternakan > Prodi D4 Manajemen Bisnis Unggas > Publikasi
Depositing User: Dr Ir Hariadi Subagja, S.Pt., M.P., IPM.
Date Deposited: 12 Jun 2023 05:59
Last Modified: 13 Jun 2023 14:38
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/23179

Actions (login required)

View Item View Item