Puspita, Shinta (2019) Teknik Budidaya Tanaman Kedelai Edamame (Glycin Max (L.) Merril) Lima Baris. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text (Ringkasan)
7.HALAMAN RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (10kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
13. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (156kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (346kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
24. A31161365_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Edamame merupakan kedelai asal Jepang yang sangat dikenal dan disukai. Bentuk tanamannya lebih besar dari kedelai biasa, begitu pula biji dan polongnya. Warna kulit polong bervariasi dari hitam, hijau, atau kuning. Orang jepang biasanya mengkonsumsi edamame dengan cara merebus polong muda sebagai camilan saat minum sake. Edamame memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kacang kedelai biasa. Jepang memerlukan pasokan edamame segar sebanyak 100.000 ton per tahun. Indonesia yang diwakili PT. Mitra Dua Tujuh setiap tahun mengekspor edamame segar ke Jepang sebanyak 3000 ton. Selain produktivitasnya tinggi, umur edamame relatif lebih pendek, ukuran polongnya lebih besar, dan rasanya lebih manis. Penanaman 4 baris diterapkan dari waktu penanaman hingga pemanenan curah hujan masih tinggi, yaitu pada akhir periode 3 (November dan Desember). Dan awal periode 1 (Januari dan Februari). Kisaran bulan tersebut cenderung selama budidaya berlangsung curah hujan tinggi sehingga kelembaban udara semakin tinggi, hal tersebut dikhawatirkan apabila menggunakan jarak tanam yang rapat dapat memicu adanya ledakan hama maupun penyakit yang menyerang tanaman kedelai edamame, sehingga mempengaruhi kualitas serta produksi kedelai edamame yang dihasilkan nantinya. Kemudian perlu ditemukan solusi lain jika penanaman dilakukan diluar bulan tersebut. Dicobalah penanaman 5 baris ini selama periode 3 yaitu bulan Maret sampai Juni. Berdasarkan hasil analisis usahatani diketahui bahwa total hasil produksi dari penerapan pola tanam 4 baris edamame sebesar 105 Kg edamame dengan pendapatan sebesar Rp 3.100.000 dan 100 Kg dengan cara penanaman 5 baris dengan pendapatan Rp 2.900.000. Keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 90.223 dengan nilai B/C Ratio yang dihasilkan adalah 0,03 berarti setiap Rp 1 yang dikeluarkan memberikan keuntungan sebesar Rp 0,03 dan R/C Ratio yang dihasilkan adalah 1.03 > 1 yang artinya usahatani yang dilakukan layak untuk dilakukan usahatani.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 152 - Hortikultura | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Hortikultura > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Riza Nuraini Octavia | ||||||
Date Deposited: | 10 May 2023 07:12 | ||||||
Last Modified: | 10 May 2023 07:12 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/23102 |
Actions (login required)
View Item |