Analisis Kebutuhan Tenaga Coder Rawat Jalan Berdasarkan Beban Kerja dengan Metode Abk-Kes di Bagian Casemix Rumah Sakit Universitas Airlangga

Himma, Alifiah Faiqotul (2022) Analisis Kebutuhan Tenaga Coder Rawat Jalan Berdasarkan Beban Kerja dengan Metode Abk-Kes di Bagian Casemix Rumah Sakit Universitas Airlangga. Project Report. Politeknik Negeri Jember, Jember. (Submitted)

[img] Text (Ringkasan)
1. G41181668_Alifiah Faiqotul Himma - Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (189kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
2. G41181668_Alifiah Faiqotul Himma - Bab 1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (504kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
3. G41181668_Alifiah Faiqotul Himma - Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. G41181668_Alifiah Faiqotul Himma - Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (293kB)

Abstract

Sumber Daya Manusia Kesehatan merupakan seseorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (Kemenkes RI, 2015). Sumber daya manusia yang memadai akan menghasilkan rekam medis yang bermutu serta akan meningkatkan proses pelayanan sehingga mendukung rumah sakit dalam mencapai tertib administrasi. Maka diperlukan adanya perencanaan kebutuhan SDMK untuk merencanakan kebutuhan SDMK yang sesuai kualifikasi baik dari jenis, jumlah dan kebutuhan organisasi dengan metode ABK-Kes untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Dari hasil wawancara yang dilakukan di unit casemix dihasilkan bahwa petugas coder rawat jalan bagian casemix terdiri atas 3 petugas dengan jam kerja rata-rata 42,5 jam dalam 5 hari kerja. Pada tahun sebelumnya beban kerja petugas coder rawat jalan dalam sehari pernah mencapai ±1000 berkas, hal ini tentunya akan mengganggu produktivitas kerja petugas sehingga diperlukan adanya perencanaan kebutuhan SDMK. Pada tahun 2021 jumlah kunjungan pasien rawat jalan relatif menurun dibanding tahun sebelumnya sehingga berkas klaim pasien rawat jalan juga mengalami penurunan. Dengan jumlah berkas rawat jalan yang lebih sedikit dan jumlah petugas yang sama tentunya beban kerja petugas juga jauh lebih ringan maka diperlukan adanya perhitungan beban kerja petugas untuk mengetahui kesesuaian antara produktivitas kerja petugas dengan beban kerja yang ada. Selain itu petugas juga sering mengalami hambatan baik dari sistem atau dari segi berkas diantaranya, e-klaim yang tidak bisa diakses dan tidak dapat dikirim online, SEP yang tidak sesuai, tidak ada tulisan diagnosa dokter pada berkas rawat jalan, tulisan dokter yang tidak terbaca, serta sistem atau jaringan yang mengalami error dan sistem dalam proses maintenance sehingga akan menghambat proses pengkodingan berkas rawat jalan yang mengakibatkan waktu petugas terbuang sia-sia. Perhitungan kebutuhan SDMK petugas coder rawat jalan bagian casemix dilakukan dengan metode ABK-Kes yakni suatu metode perhitungan kebutuhan SDMK pada suatu fasyankes berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Terdapat 6 langkah dalam menghitung kebutuhan SDMK dengan metode ABK-Kes yakni menetapkan fasyankes dan jenis SDMK, menetapkan waktu kerja tersedia, menetapkan komponen beban kerja yang terdiri atas tugas pokok, tugas penunjang, uraian tugas dan norma waktu, selanjutnya menghitung standar beban kerja, menghitung standar tugas penunjang dan menghitung kebutuhan SDMK. Berdasarkan hasil perhitungan yang di dapatkan menggunakan metode ABK-Kes yaitu kebutuhan petugas coder rawat jalan bagian casemix Rumah Sakit Universitas Airlangga dengan metode ABK-Kes adalah sebanyak 3 orang petugas, sehingga tidak diperlukan adanya penambahan petugas. Selain sebagai coder rawat jalan, petugas juga memiliki tugas tambahan terkait asuransi yakni bertanggung jawab dalam proses pengklaiman asuransi Jasa Raharja, Ketenagakerjaan dan Jampersal. Hal ini tentunya menambah beban kerja petugas sehingga antara jam kerja efektif dan beban kerja yang ada telah selaras. Saran yang dirumuskan dari kesimpulan di atas adalah perlu diadakannya evaluasi atau perbaikan pada bagian coding rawat jalan di unit casemix dengan melihat permasalahan dalam proses pengkodingan berkas rawat jalan. Pengoptimalan kinerja petugas coding rawat jalan dengan mempertimbangkanantara kompetensi petugas dan job description sehingga proses pengkodingan berkas berjalan efektif dan efisien. Untuk peneliti selanjutnya, dalam melakukan penelitian perlu memperhatikan kesesuaian waktu pengamatan dengan kondisi kerja agar waktu pengamatan relevan dengan keadaan sebenarnya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorVestine, VeronikaNIDN0703098503
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Alifiah Faiqotul Himma
Date Deposited: 14 Apr 2023 04:49
Last Modified: 14 Apr 2023 04:50
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/22006

Actions (login required)

View Item View Item