Wibowo, Agung Trilaksono (2020) Pengaruh Perbedaan Penggunaan Cocopeat Terhadap Hasil Melon (cucumis melo l.) Honey Globe Dengan Sistem Hidroponik Irigasi Tetes. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (190kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (198kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (300kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
A31161140_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN COCOPEAT TERHADAP HASIL MELON (Cucumis melo L.) HONEY GLOBE DENGAN SISTEM HIDROPONIK IRIGASI TETES. Agung Trilaksono Wibowo NIM A31161140, Tahun 2020, 79 hlm, Produksi Pertanian, Politeknik Negeri Jember, Ir. Tri Rini Kusparwanti, MP Tanaman melon (Cucumis melo. L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek untuk dikembangkan di Indonesia. Buah tanaman melon banyak diminati dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor (Prajananta, 2003). Kebutuhan melon dalam negeri setiap tahunnya cenderung terus meningkat, sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Menurut Badan Pusat Statistik (2017) produksi melon pada tahun 2013, 2014 dan 2015 berturut-turut 125.207; 150.365 dan 137.887 ton dan hanya memenuhi kebutuhan nasional sekitar 40%, selebihnya kebutuhan dipenuhi melalui impor. Cocopeat merupakan salah satu media tumbuh yang dihasilkan dari proses penghancuran sabut kelapa, proses penghancuran sabut dihasilkan serat atau fiber, serta serbuk halus atau cocopeat (Irawan dan Hidayah, 2014). Kelebihan cocopeat sebagai media tanam dikarenakan karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, serta mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P) (Muliawan, 2009). Irigasi tetes adalah suatu metode irigasi baru yang menjadi semakin disukai di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air. Keuntungan irigasi tetes, dapat meningkatkan nilai guna air, air yang digunakan pada irigasi tetes lebih sedikit dibandingkan dengan metode lain dan meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil. Dengan irigasi tetes, kelembaban tanah dapat dipertahankan pada tingkat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman. Proyek usaha mandiri (PUM) ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, produksi, analisa usaha tani serta uji kelayakan budidaya tanaman melon hidroponik.ix Proyek usaha mandiri (PUM) ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli 2020. Tempat pelaksanaan di Smart Green House Politeknik Negeri Jember. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t serta analisis usaha tani (AUT). Hasil proyek usaha mandiri ini menunjukkan parameter tinggi tanaman pada penelitian ini menunjukan hasil berbeda tidak nyata (ns) pada 28 HST, namun pada 42 HST dan seterusnya menghasilkan (**) yang artinya berbeda sangat nyata. Pada parameter jumlah daun menghasilkan (ns) untuk keseluruhan yang berarti bahwa jumlah daun berbeda tidak nyata, sedangkan pada pengamatan diameter buah keseluruhan menghasilkan (**) dari hasil uji t menunjukan bahwa diameter buah berbeda sangat nyata. Bobot buah dan kadar brix yang dihasilkan dari penelitian ini menggunakan uji t adalah (ns) yang artimya berbeda tidak nyata. Penelitian ini menunjukan bahwa media tanam yang digunakan dapat berpengaruh dalam hasil produksi namun tidak semuanya berbeda. Analisa usahatani tanaman melon menggunakan sistem hidroponik irigasi tetes menunjukan nilai B/C ratio di peroleh sebesar 0,16 pada perlakuan media tanam cocopeat + top soil dan 0,13 untuk media tanam cocopeat yang artinya, setiap Rp. 1 yang di keluarkan akan memperoleh keuntungan sebesar Rp.0,13 pada media tanam cocopeat + top soil dan Rp. 0,30 pada media tanam cocopeat. Sedangkan R/C ratio perlakuan tanaman melon dengan media tanam cocopeat sebesar 1,13 > 1, dan tanaman melon yang menggunakan media tanam cocopeat + top soil sebesar 1,30 > 1, sehingga usaha ini layak dijalankan.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | hidroponik, melon, cocopeat | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 152 - Hortikultura | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Hortikultura > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Agung Trilaksono Wibowo | ||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2021 02:36 | ||||||
Last Modified: | 01 Feb 2021 07:06 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/2089 |
Actions (login required)
View Item |