Analisis Faktor Tidak Terlaksananya Retensi Dan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya

Syahrul Hasbi, Ahmad (2022) Analisis Faktor Tidak Terlaksananya Retensi Dan Pemusnahan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Project Report. POLITEKNIK NEGERI JEMBER, JEMBER. (Submitted)

[img] Text (Ringkasan)
01 Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (190kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
02 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (361kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
03 Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
04 Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (191kB)

Abstract

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis. Rekam medis merupakan salah satu bagian terpenting yang mempunyai peran besar dalam pelayanan kesehatan. Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis penentuan fisik laboratorium, diagnosis segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Permenkes RI, 2008). Pengelolaan berkas rekam terdiri dari beberapa tahapan yaitu dimulai dari penerimaan pasien melalui pendaftaran pasien dengan membuat berkas rekam medis pasien dilanjutkan dengan assembling, coding, indexing, dan filing. Bagian filing bertangung jawab penyimpanan berkas rekam medis dari bahaya kerusakan dokumen dan keamanana berkas rekam medis. Waktu penyimpanan berkas rekam medis terbagi menjadi dua jenis yaitu rekam medis inaktif dan rekam medis aktif. Rekam medis aktif adalah rekam medis yang masih dipergunakan karena frekuensi kunjungannya masih memungkinkan dipertahankannya rekam medis tersebut, sedangkan rekam medis inaktif adalah rekam medis yang telah mencapai waktu tertentu tidak pernah digunakan lagi karena pasiennya tidak pernah berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Pada tahun 2016 Rumah Sakit Universitas Airlangga memperoleh pengakuan sebagai rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan setingkat rumah sakit tipe B umum oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur didapatkan bahwa belum terlaksannya retensi dan pemusnahan berkas rekam medis. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan seperti kesulitan dalam mencari berkas rekam medis, memakan waktu yang lebih lama dalam pencarian berkas, banyak rekam medis yang tertumpuk sehingga mengalami kerusakan, mobilitas petugas filing terhalangi dengan berkas rekam medis yang ditumpuk di lantai dan beban kerja petugas filing bertambah diakibatkan berkas yang overload di ruangan filing. Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan penulis tertarik mengambil judul terkait analisis faktor penyebab tidak terlaksananya retensi dan pemusnahan berkas rekam medis di rumah sakit universitas airlangga dengan mengunakan unsur manajemen 5M (Man, Money, Materials, Machine, Method). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan faktor dari unsur 5M adalah Unsur Man petugas filing belum pernah mengikuti pelatihan dan seminar terkait retensi dan pemusnahan berkas rekam medis. Unsur Money anggaran dana khusus kegiatan retensi dan pemusnahan berkas rekam medis masih belum terealisasi. Unsur Material tidak adanya formulir penilaian daftar berkas rekam medis aktif yang dipindahkan ke inaktif. Unsur machine tidak adanya aplikasi dan alat scan untuk menunjang kegiatan retensi berkas rekam medis. Unsur method SOP retensi dan pemusnahan belum terperinci secara jelas. Saran yang dirumuskan dari kesimpulan di atas adalah perlu diadakannya pelatihan terkait retensi dan pemusnahan, membuat formulir untuk menilai guna berkas rekam medis yang diretensi, melakukan pengadaan komputer dan alat scan ukuran besar, melakukan sosialisai prosedur kegiatan retensi dan pemusnahan berdasarkan SPO, dan penyusunan atau perbaikan SPO (Standar Prosedur Operasional) tentang pelaksanaan retensi dan pemusnahan berkas rekam medis

Item Type: Monograph (Project Report)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorNuraini, NovitaNIDN0007118403
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan)
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Ahmad Syahrul Hasbi
Date Deposited: 18 Jan 2023 02:33
Last Modified: 18 Jan 2023 02:33
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/18810

Actions (login required)

View Item View Item