Proses Produksi Biji Kakao Menjadi Milk Coklat 45 Gram PT. Kampung Coklat Di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar

Wahyudiono, Mohammad Alwi (2019) Proses Produksi Biji Kakao Menjadi Milk Coklat 45 Gram PT. Kampung Coklat Di Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Ringkasan)
04. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (141kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
09. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (157kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (77kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
D3 1151386_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Biji kakao merupakan komoditi hasil perkebunan yang sangat prospektif dan peluang bagi devisa negara, dimana biji kakao dapat diolah menjadi coklat olahan yang sangat digemari masyarakat. Biji kakao ini diolah menjadi cocoa powder dan cocoa butter yang menjadi bahan baku dasar produksi olahan coklat. Coklat olahan yang paling digemari oleh masyarakat adalah milk chocolate yang didapat dari perpaduan antara susu dan cocoa powder. Proses produksi coklat olahan meliputi proses mixing,conching, tempering, moulding, freezing, dan packaging (pengemasan). Karakteristik coklat sangat dipengaruhi oleh bahan baku dan proses pengolahannya, dimana coklat yang baik disebut sebagai coklat couverture yang mengandung cocoa butter sebesar 32-39% sehingga rasanya enak dan memiliki permukaan yang mengkilap. Jenis coklat lainnya adalah coklat compound, dimana coklat compound ini mengkombinasikan lemak nabati sebagai bahan tambahan dan bahan pendukung cocoa butter yang harganya relatif mahal, dan tidak memerlukan proses tempering. Namun, di PT. Kampung Coklat secara tidak langsung telah menerapkan proses tempering secara manual dimana coklat setelah melalui proses pencampuran didiamkan pada suhu ruang kemudian dipanaskan lagi dengan suhu sedang,hal ini dilakukan bertujuan untuk menstabilkan kristal lemak coklat. Setelah pemanasan lemak struktur ikatan masing-masing terlepas sesuai dengan jenis kristal lemak dan akan membentuk ikatan polimrphis α β dan β’. Bentuk β adalah bentuk yang paling diinginkan oleh industri kakao karena memiliki titik leleh 29,5-36⁰C dan paling stabil pada suhu ruang. Kristal β menghasilkan permukaan coklat batang yang licin, mengkilap, mencegah blooming

Item Type: Thesis (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorPongoh, Ida Adha AnrosanaNIDN0012127502
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 185 - Agribisnis
Divisions: Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > Tugas Akhir
Depositing User: Sri Supriyatiningsih
Date Deposited: 09 Jan 2023 02:50
Last Modified: 09 Jan 2023 02:51
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/18651

Actions (login required)

View Item View Item