Analisis Kebutuhan Bahan Bakar pada Boiler PT Industru Gula Glenmore

Samsudin, Rully (2022) Analisis Kebutuhan Bahan Bakar pada Boiler PT Industru Gula Glenmore. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (47kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (71kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (45kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
H41180367_Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

PT. Industri Gula Glenmore memiliki 2 unit boiler type Water Tube Boiler (Ketel pipa air) yang beroprasi 24 jam selama masa giling. Boiler yang ada digunakan sebagai pensuplay energi listrik pada saat masa giling. Bahan bakar yang digunakan pada boiler ini yaitu bagasse sebagai bahan bakar utama, Marine Fuel Oil dan Wood Chip sebagai bahan bakar tambahan jika bahan bakar utama mengalami pressure drop dan juga kurangnya pasokan bahan bakar utama dari stasiun mill. Dua unit boiler yang ada mampu menghasilkan uap sebanyak 125 ton/jam dengan suhu ±455°C dan tekanan 46 bar. Bahan bakar utama bagasse didapat dari stasiun mill dimana kadar Pol pada bagasse dan zat kering dapat berubah-ubah, hal ini dapat mempengaruhi nilai kalor yang ada pada bagasse sehingga kebutuhan bahan bakar pada boiler tidak menentu. Maka dari itu perlunya mengetahui banyaknya kebutuhan bagasse yang akan di suplai ke boiler serta efisiensi yang ada di boiler, dikarenakan penggunaan bahan bakar berlebih dengan nilai kalor yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada wall tube dan pipa-pipa lain yang ada pada boiler jika api bersentuhan langsung dengan pipa dan dapat terjadi popping pada safety valve yang ada pada boiler. Analisis efisiensi dan kebutuhan bahan bakar bagasse pada boiler menggunakan metode langsung. Penggunaan metode langsung dikarenakan metode ini lebih sederhana, mudah, dan data yang dibutuhkan tersedia pada logsheet harian pada stasiun boiler dan stasiun mill. Bahan bakar bagasse tidak sepenuhnya dapat digunakan pada boiler dikarenakan penuhnya tempat penampungan bahan bakar (bagasse feeder) yang akan dimasukkan kedalam furnace boiler. Bahan bakar yang tidak dapat masuk akan ditampung pada bagasse house untuk bahan bakar cadangan jika stasiun mill mengalami kekurangan produksi bagasse atau bahkan mengalami stop giling. Pada 1 september 2021 Stasiun mill PT. Industri Gula Glenmore mampu menghasilkan bagasse 78,75 ton/jam dengan nilai kalor sebesar 2007,2 Kcal/kg. Dengan nilai kalor yang ada pada bagasse, boiler dapat mencapai efisiensi sebesar 76,44% pada boiler 1 dan 71,63% pada boiler 2. Bahan bakar bagasse yang digunakan sebanyak 29.107,3 Kg pada boiler 1 dan 29.996,591 Kg pada boiler 2 sehingga surplus bagasse yang dapat disimpan pada bagasse house sebanyak 19.646,109 Kg.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRudiyanto, BayuNIDN0021127307
Uncontrolled Keywords: Efisiensi, Bahan Bakar, Boiler
Subjects: 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 431 - Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain)
410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 435 - Teknik Industri
410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 443 - Teknik Enerji
Divisions: Jurusan Teknik > Prodi D4 Teknik Energi Terbarukan > PKL
Depositing User: Rully Samsudin
Date Deposited: 07 Nov 2022 02:59
Last Modified: 07 Nov 2022 03:01
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/17576

Actions (login required)

View Item View Item