Manjaemen Inervensi Gizi di Wilayah Banjarmadu Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan

Hartono, Wahyu Nur Chofifah (2021) Manjaemen Inervensi Gizi di Wilayah Banjarmadu Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (75kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (13kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (6kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
06_WAHYU NUR CHOFIFAH H_G42181538_LAPORAN PKL MIG.pdf
Restricted to Registered users only

Download (983kB) | Request a copy

Abstract

Kejadian balita stunting di Indonesia merupakan masalah utama yang dihadapi. Berdasarkan data pemantauan status gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir, pendek memiliki prevalensi tertinggi jika dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk (KEMENKES, 2018). Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018, diketahui bahwa prevalensi stunting pada baduta di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 29,9%. Angka tersebut diketahui masih belum memenuhi target RPJMN tahun 2019 yaitu sebesar 28%. Berdasarkan Kemenkes 2013 terdapat 11 kabupaten atau kota yang menjadi lokus stunting di Jawa Timur, yaitu Trenggalek, Malang, Jember, Bondowoso, Probolinggo, Nganjuk, Lamongan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep (TNP2K, 2017). Setelah dilakukan survey status gizi dan KADARZI pada masyarakat Desa Banjarmadu, didapatkan hasil sebagai berikut. Hasil survey status gizi dan KADARZI pada balita di wilayah Desa Banjarmadu, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan didapatkan bahwa sebanyak 4 dari 24 balita mengalami stunting. Prevalensi balita stunting pada wilayah Desa Banjarmadu yaitu 16,7% masih lebih tinggi dibandingkan dengan target Renstra tahun 2024 yang sebesar 14%. Dengan demikian maka masalah gizi stunting perlu diangkat menjadi masalah gizi utama pada wilayah Desa Banjarmadu. Pada intervensi gizi kelompok dilaksanakan penyuluhan sebanyak 2 kali dengan tema “Pengoptimalan Pertumbuhan pada Balita dengan Tinggi Badan Tidak Sesuai Usia” dan “Gizi Seimbang”. Penyuluhan berjalan dengan lancar dan peserta aktif dalam memberikan respon, peserta sebanyak 4 responden hadir semua dalam penyuluhan yang diadakan. Terdapat peningkatan pengetahuan dari responden sebesar 62,5% dari target 50%. Hasil dari intervensi gizi personal yaitu konsultasi gizi pada 2 responden ibu balita diketahu beberapa permasalahan yang terjadi. Kemudian ahli gizi memberikan solusi dan responden menerapkan solusi yang telah diberikan. Pada pemantauan di 2 hari selanjutnya diketahui responden sudah mengalami perubahan. Pengembangan teknologi tepat guna yang dibuat yaitu cilung sehat dengan penambahan bahan pangan lokal bayam dan ikan bandeng. Responden memberikan respon yang baik pada hasil video pembuatan teknologi tepat guna.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorArum, PuspitoNIDN0026058602
Uncontrolled Keywords: Manajemen Intervensi Gizi
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Wahyu Nur Chofifah Hartono
Date Deposited: 01 Nov 2022 01:19
Last Modified: 01 Nov 2022 01:20
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/17562

Actions (login required)

View Item View Item