Faktor Faktor Kritis Fase Starter Ayam Petelur Di Pt. Telur Intan Farm, Jember Jawa Timur

Falih, Dhia Khairon (2020) Faktor Faktor Kritis Fase Starter Ayam Petelur Di Pt. Telur Intan Farm, Jember Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
1. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (11kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
2. BAB 1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (111kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
3. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (7kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Registered users only

Download (663kB) | Request a copy

Abstract

Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah salah satu program yang diwajibkan untuk para mahasiswa melakukan analisa masalah yang ada di lapangan serta dapat memberikan pengalaman baru dalam memahami industri di luar kampus, kegiatan yang dilakukan yaitu mengerjakan kegiatan yang berkaitan di rumah potong hewan unggas. Praktek Kerja Lapang (PKL) dilakukan selama 2 bulan di PT. Telur Intan Farm, Jember Jawa Timur dimulai dari tanggal 16 Oktober 2021 sampai tanggal 16 Desember 2021, proses yang dilakukan dalam PT. Telur Intan Farm bersistem masih memanfaatkan tenaga manusia untuk menangani pekerjaan. Dalam mendapatkan informasi di PT. Telur Intan Farm penulis menggunakan metode yaitu melakukan tanya jawab dengan para supervisor yang berada di lapangan, melakukan observasi, dan terjun secara langsung mengikuti semua kegiatan di kandang. Penulis juga mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan selama di lapangan untuk dijakdikan salah satu bukti terlaksananya kegiatan yang telah dilakukan. Berdasar hasil yang didapat saat melakukan praktek kerja lapang mengenai kegiatan pemeliharaan pada fase starter di PT. Telur Intan Farm ada beberapa tahap yang dilakukan. Pemeliharaan fase starter dikatakan sangat penting dikarenakan pada fase ini adalah penentu tinggi tidaknya produksi telur yang dihasilkan pada fase layer, presentase untuk fase starter pada pengaruh keberhasilan tercapainya puncak produksi ialah 50-70%. Dengan hal ini pasti banyak hal yang harus diawasi dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi DOC pada fase starter ini, antara lain adalah suhu dimana suhu berperan penting dalam menentukan perilaku ternak dalam menghadapi keadaan jika suhu disekitarnya rendah ternak dapat hanya diam saja dan tidak bergerak sedangkan jika suhu tinggi ternak akan terdampak cekaman panas yang menyebabkan stres pada ternak hingga menyebabkan kematian juga dapat membuat ternak banyak minum dimana iv berdampak pada litter yang dipakai akan menjadi lembab dan meninggikan amoniak dalam brooder, amoniak yang tinggi menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan dimana juga menyebabkan kematian pada ternak, kelembapan juga berperan penting sama seperti suhu, kelembapan tidak dapat dipisahkan dengan suhu dimana jika suhu tinggi kelembapan dapat menjadi rendah sedangkan suhu yang rendah kelembapan dapat menjadi tinggi, kelembapan yang tidak stabil juga menyebabkan sistem pernafasan ternak terganggu dan menyebabkan ternak stres hingga berujung kematian, pakan juga menjadi faktor penting dimana nutrisi selama fase starter didapat nutrisi yang tidak seimbang dengan kebutuhan ternak dapat menyebabkan mal nutrisi pada ternak yang juga dapat menghambat pertumbuhan hingga produksi saat fase produksi nanti, nutrisi yang kurang juga dapat menunda masa produksi dimana pembelahan dan pertambahan sel akan tertunda atau melamban dari target yang harus dicapai oleh ternak, bobot menjadi faktor yang dapat dilihat dengan jelas apakah ternak mencapai target yang dibutuhkan atau tidak, bobot akan menjadi sangat penting dimana bobot menjadi tolak ukur yang sangat penting pada fase starter yang membutuhkan pertumbuhan bobot badan ternak dimana bobot akan menunjukan bahwa manajemen sudah tepat atau belum, kesehatan akan menjadi faktor pendukung dimana kesehatan ternak akan menjadi acuan jika ternak sehat dan tidak terserang penyakit ataupun penanganan saat timbul gejala penyakit ditangani dengan tepat akan menjaga produksi puncak yang akan dicapai pada fase layer nantinya, dan lingkungan yang menjadi faktor paling krusial dimana jika lingkungan kandang sangat mendukung tumbuh kembangnya ternak maka ternak akan nyaman dan tumbuh dengan layak dan tidak mengalami hambatan maupun kekurangan dalam pertumbuhannya yang dapat memacu perkembangan dengan sempurna hingga mencapai puncak produksinya nanti.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorHertamawati, Rosa TriNIDN0025066807
Uncontrolled Keywords: Layer
Subjects: 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 211 - Ilmu Peternakan
200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 216 - Produksi Ternak
200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 217 - Budidaya Ternak
Divisions: Jurusan Peternakan > Prodi D4 Manajemen Bisnis Unggas > PKL
Depositing User: Dhia Khairon Falih
Date Deposited: 23 Aug 2022 07:43
Last Modified: 23 Aug 2022 07:44
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/15447

Actions (login required)

View Item View Item