Produksi Lateks Menjadi Sheet Pada Tanaman Karet (Havea brasilliensis) Di Perkebunan Tugusari Pt. Jaya Agra Wattie

Sampurno, Wahyu Muji (2022) Produksi Lateks Menjadi Sheet Pada Tanaman Karet (Havea brasilliensis) Di Perkebunan Tugusari Pt. Jaya Agra Wattie. Project Report. Politeknik Negeri Jember, Jember. (Submitted)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (370kB)
	Text (Bab 1. Pendahuluan) Bab 1. Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (521kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (456kB)
	Text (Laporan Lengkap) Full Text PKL 2022.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Praktik Kerja Lapang dilaksanakan selama 3 bulan 2 minggu mulai 20 September – 31 Desember 2021 di PT. Jaya Agra Wattie Kebun Tugusari, Bangsalsari, Jember. Metode yang digunakan dalam praktik kerja lapang adalah metode kerja, metode demonstrasi, metode wawancara, metode studi pustaka dengan mengikuti seluruh aktifitas yang ada dikebun. Pada Kegiatan Praktik Kerja Lapang saya lakukan diperkebunan Tugusari dengan mengawasi teknis dan ikut melaksanakan Budidaya Tanaman Karet. Tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) mahasiswa diharapkan dapat melaksanakan dan mengetahui teknis budidaya tanaman karet dan pasca budidaya tanaman karet dengan baik sesuai pedoman di buku dan kondisi lapang, dapat mengetahui dan memahami manajemen pemeliharaan di PT. Jaya Agra Wattie Perkebunan Tugusari. Pelaksanaan ini mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengendalian gulma, pemasangan material sadap, penyadapan (panen), mengaplikasian stimulan, pengolahan lateks hingga menjadi sheet. Sehingga mahasiswa mendapatkan ilmu teknik budidaya, pasca budidaya dan pengalaman kerja secara langsung di perusahaan. Pengolahan lateks menjadi sheet diawali dengan beberapa tahapan utama yaitu penyaringan, pengenceran, pembekuan, penggilingan. Proses penerimaan lateks dimulai dari penerimaan lateks dari kebun, pengukuran volume lateks, dan pengambilan sampel untuk pengujian KKK (Kadar Karet Kering). Penyaringan dilakukan pada saat penuangan ke bak penampungan dengan saringan 40 mesh dan di saring kembali ketika memasuki bak koagulasi dengan 60 mesh. Pengenceran merupakan pencampuran lateks dengan air di bak koagulasi. Pembekuan merupakan pencampuran air, lateks, larutan pembeku (formid acid dan formalin) yang di aduk menjadii satu di bak koagulasi hingga homogen. Penggilingan merupakan tahapan terahir dari proses pengolahan. Mesin penggiling yang digunakan ada 6 roda yang nantinya slab (lateks membeku) menjadi lembaran sheet setebal 3-3,5 mm. Sheet yang sudah digiling di letakkan di atas bambu sepanjang ± 1m dan di tiriskan di lori ± 2 jam. Setelah pengalami penirisan Sheet di pindahkan ke dalam kamar asap yang berkapasitas 2,5 ton/kamar di tata dengan rapi, lalu dilakukan pengasapan. Pengasapan dilakukan 4 tahap yaitu Hari Pertama : 35-40ºC , Hari Kedua : 40-45ºC, Hari Ketiga : 45-50ºC, Hari Keempat : 50-55ºC. Pada hari pertama untuk membunuh cendawan dan mendapatkan warna dasar yang baik dengan perbandingan kayu 1:3 kering dan basah. Hari ke 2 untuk mengeringkat dan pewarnaan, perbandingan kayu 1:1 pada hari 3 dan 4 menggunkan kayu kering. Sortasi dilakukan dimeja kaca atau meja yang bagian bawahnya terkena cahaya. Sortasi dilakukan untuk memisahkan menurut jenis mutunya. Jenis mutu pada RSS yaitu RSS 1, RSS 2, Catting. Setalah dilakukan proses sortasi maka masuk ke proses penimbangan, berat yang digunakan yaitu 113 kg/bale. Lalu masuk ke proses pengepresan, proses ini dilakukan dengan mesin hidrolik dan sheet yang dipress dan di diamkan kurang lebih 16 jam agar berbentuk persegi yang sempurna. Lalu masuk ke pengamasan, Bale sheet sebelum dikemas ditaburi bubuk kapur atau talk powder agar terhindar dari jamur.

Actions (login required)

View Item