Proses Perlakuan Pengasapan dan Pengapian Dalam Sistem pengeringan (Curing) Daun Tembakau Bawah Naungan di PTPN X Kebun Ajong-Gayasan Jember AJONG GAYASAN – JEMBER

Aliyani, Aliyani (2021) Proses Perlakuan Pengasapan dan Pengapian Dalam Sistem pengeringan (Curing) Daun Tembakau Bawah Naungan di PTPN X Kebun Ajong-Gayasan Jember AJONG GAYASAN – JEMBER. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN PKL 11.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (13kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 PKL 2022.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (80kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA PKL11.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (67kB)
	Text (Laporan Lengkap) PKL 2022 BENAR.pdf Restricted to Registered users only Download (955kB) | Request a copy

Abstract

PTPN X Kebun Ajong-Gayasan merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dibidang pengolahan tembakau yang terletak di Kabupaten Jember. Di PTPN X Kebun Ajong-Gayasan ini dalam pembudidayaan tanaman tembakaunya menggunakan teknik TBN (Tembakau Bawah Naungan). Teknik pembudidayaan tembakau ini biasanya menggunakan tembakau jenis NO (Naa- Ogst) yang mana tembakau NO merupakan bahan dasar pembuatan cerutu. Teknik TBN (Tembakau Bawah Naungan) memerlukan biaya yang cukup besar, maka dari itu teknik ini hanya dilakukan oleh perusahaan besar yang telah memiliki pasar untuk penjualan hasilnya. Teknik TBN (Tembakau Bawah Naungan) banyak menghasilkan daun tembakau yang tipis, elastis, lebar, dan memiliki cita rasa yang khas. Teknik ini juga dapat mengurangi penyerangan hama dan penyakit karena kondisi pada areal TBN yang sangat terkendali. Pelaksanaan PKL dilakukan dengan mengikuti beberapa serangkaian kegiatan yang meliputi proses pengasapan dan Pengapian Dalam sistem pengeringan daun tembakau. Pada praktek kerja lapang ini penulis banyak memperoleh ilmu dalam mempelajari dan memahami proses Pengasapan dan pengapian dalam sistem pengeringan pengolahan tembakau di PTPN X Kebun Ajong-Gayasan Jember. Dalam kegiatan ini juga penulis memperoleh pengalaman dalam melakukan pengeringan dan pengolahan tembakau selain itu penulis dapat memahami beberapa masalah yang terjadi serta mengetahui pemecahan masalah tersebut. pengasapan dan pengapian dilakukan ketika daun tembakau telah layu atau berubah warna menjadi kuning. Proses pengasapan biasanya mulai dilakukan setelah 3-4 hari sesudah penaikan STG (Sunduk Tali Goni), hal ini bertujuan untuk melayukan daun tembakau secara alami tanpa bantuan apapun. Jika Proses pengasapan dilakukan ketika daun tembakau masih berwarna hijau maka daun tembakau tidak akan kering sempurna dan terdapat bintik-bintik berwarna hijau dikarenakan kadar air pada dan tembakau masih banyak. Hal ini juga akan berlaku jika pengeringan tanpa dibantu proses pengasapan. Pengasapan dan pengapian dilakukan untuk menjaga kelembaban pada ruangan gudang pengering, biasanya pengasapan dan pengapian dilakukan pada malam hari dimulai pukul 19.00 sampai 24.00 WIB. Proses pengapian dilakukan menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan atau berdasarkan umur daun tembakau setelah panen. Setiap hari pekerja harus menyelesaikan 3 kamar dan memerlukan waktu 10 hari untuk memenuhi 1 gudang pengering. Pengapian ini dilakukan dengan megkukus daun tembakau supaya daun bisa layu secara perlahan. Pengapian ini juga tidak selalu dilakukan, hal ini memerlukan pertimbangan keadaan di dalam gudang atak pada malam itu. Pengapian juga tidak dilakukan secara bersamaan dalam 1 gudang. Pemberian api dilakukan secara bertahap dan tidak perlu tergesa-gesa, karena jika itu terjadi maka daun tembakau akan memiliki kualitas yang jelek. Setelah daun tembakau mencapai umur 20 hari setelah dilakukannya penyundukan dan pengeringan maka bisa dilakukan kegiatan selanjutnya yaitu rompos. Kegiatan rompos dilakukan saat lembaran daun tembakau telah supel.

Actions (login required)

View Item