Produksi Benih Jagung (Zea mays L.) Varietas Lamuru dengan Sistem Pengolahan Tanah Secara Minimum Tillage di Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso

Titale, Indra Alief (2022) Produksi Benih Jagung (Zea mays L.) Varietas Lamuru dengan Sistem Pengolahan Tanah Secara Minimum Tillage di Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso. Project Report. Sistem Polije Repositori Asset. (Submitted)

[img] Text (Ringkasan)
NIMA42181303 - Ringkasan.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (64kB)
[img] Text (Bab 1. Pendahuluan)
NIMA42181303 - Bab 1.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (80kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
NIMA42181303 - Daftar Pustaka.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (90kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
NIMA42181303 - Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso yang terletak di Jl. Raya Jember No. 24–26 Grujugan, Bondowoso, Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso merupakan salah satu bagian Unit Teknis Pengembangan Benih Padi dan Palawija dibawah kepemilikan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang berpusat di Mojokerto. Kebun benih ini memiliki tugas dalam pengelolaan terkait pengembangan, pengadaan, distribusi, dan pemasaran benih palawija. Tujuan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini yaitu meningkatkan keterampilan dan mengasah kemampuan di lapang dalam budidaya komoditas palawija khususnya tanaman jagung di Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso. Hasil dari Praktik Kerja Lapang (PKL) dimana mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam proses produksi benih jagung. Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso menerapkan pengolahan tanah secara minimum tillage (olah tanah minimum) dan maximum tillage (olah tanah sempurna) dalam produksi benih jagung varietas Lamuru. Pengolahan tanah secara minimum dilakukan hanya satu kali saja, sedangkan olah tanah maksimum dilakukan hingga 3 kali. Pengolahan tanah ini dilakukan 2–7 hari sebelum dilakukan penanaman dengan menyesuaikan kondisi lahan di Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso. Selain itu, dalam produksinya juga diikuti dengan proses pemeliharaan baik penyulaman hingga proses roguing. Dalam produksinya, kedua sistem pengolahan tanah yang diterapkan di Kebun Benih Palawija Tasnan Bondowoso sama-sama memberikan keuntungan. Namun, terdapat kelebihan dan kekurangan pada masing-masing sistem pengolahan tanahnya. Oleh karena itu, dengan mempetimbangkan sisi ekonomi dan ekologi, maka perlu dipilih rekomendasi pengolahan tanah yang lebih baik.

Item Type: Monograph (Project Report)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorHerlinawati, HerlinawatiNIDN0025015704
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 156 - Pemuliaan Tanaman
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Tanaman Pangan > PKL
Depositing User: Indra Alief Titale
Date Deposited: 28 Jun 2022 03:26
Last Modified: 28 Jun 2022 03:28
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/12903

Actions (login required)

View Item View Item