Oktavia, Reni (2022) Laporan Praktik Kerja Lapangan Managemen Intervensi Gizi Di Dusun Kayu Gedang Desa Bodang, Padang Lumajang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasn)
5. HALAMAN RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (378kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
10. BAB I. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (726kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (307kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
RENI OKTAVIA_G42181379_MIG (1).pdf Restricted to Registered users only Download (871kB) | Request a copy |
Abstract
Masalah gizi merupakan hal yang umum terjadi, teruma di Negara Indonesia. Masalah gizi terjadi karena ketidakseimbangan dari asupan yang masuk dan asupan yang dikeluarkan. Rendahnya angka-angka tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya pembangunan kesehatan di Indonesia. Pemerintah Indonesia melakukan upaya perbaikan kesehatan bidang gizi pada tingkat keluarga melalui program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) (Kemenkes RI, 2007). Indikator pada Keluarga Sadar Gizi yaitu meminum suplmenen gizi (kapsul Vitamin A, tablet tambah darah), makan beraneka ragam, menimbang berat badan secara teratur, memberikan ASI ekslusif 6-24 bulan, serta memasak dengan menggunakan garam yang beryodium (Kemenkes RI, 2007). Praktek Kerja Lapangan Managemen Intervensi Gizi merupakan salah satu kegiatan mahasiswa yang memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan dan pengawasan serta keterampilan mahasiswa dalam melakukan intervensi kepada masyarakat. Masalah-masalah gizi yang menyangkut keluarga sering kita jumpai di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Dusun Kayu Gedang Desa Bodang RW 10 dan RW 11, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang. Berdasarkan data survei pemantauan status gizi dan Kadarzi melalui kuisioner didapatkan hasil kurang yang optimal untuk mencapai Kadarzi yang baik. Hasil data survei menunjukkan bahwa rendahnya pemberian lauk hewani pada balita 6-59 bulan. Hal ini disebabkan karena balita tidak mau makan, balita mengalami alergi saat konsumsi ikan dan daging unggas dengan demikian ibu berhenti memberi lauk hewani dan hanya diberikan nasi dengan kuah kaldu. Dari hasil uraian latar belakang diatas maka perlu dilakukan edukasi gizi kepada ibu balita tentang pentingnya pemberian lauk hewani kepada anak 6 – 59 bulan. Hasil laporan praktik kerja lapangan managemen intervensi gizi yaitu prioritas masalah yang didapatkan setelah penyebaran kuisioner Kadarzi adalah rendahnya frekuensi pemberian lauk hewani pada balita 6-59 bulan. Penyebab terjadinya masalah rendahnya frekuensi pemberian lauk hewani pada balita 6-59 bulan adalah fasilitas kesehatan dan gizi yang kurang mendukung sehingga menyebabkan rendahnya sarana informasi oleh ibu balita. Alternative penyebab masalah rendahnya frekuensi pemberian lauk hewani pada balita 6-56 bulan adalah memberikan edukasi kepada ibu balita untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian lauk hewani pada balita 6-59 bulan. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada penyuluhan dan pelatihan gizi secara kelompok adalah nilai pre-posttest mengalami peningkatan serta ibu balita mampu membuat modifikasi lauk hewani dengan video teknologi tepat guna bidang pangan dan gizi.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | PKL, MIG | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Reni Oktavia | ||||||
Date Deposited: | 29 Jun 2022 07:55 | ||||||
Last Modified: | 29 Jun 2022 07:55 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/12865 |
Actions (login required)
View Item |