Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proses Produksi Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925 Cv. Buana Citra Sentosa D.I Yogyakarta

Laili, Nisfu (2022) Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proses Produksi Gudeg Kaleng Bu Tjitro 1925 Cv. Buana Citra Sentosa D.I Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (5MB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (5MB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (5MB)
	Text (Laporan lengkap) D41180987_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu kegiatan akademik dalam kurikulum Program Studi Manajemen Agroindustri yang ditempuh pada semester 7 dengan waktu pelaksanaan selama kurang lebih 900 jam (6 bulan) yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu kegiatan pembekalan dengan waktu 200 jam, PKL industri selama 540 jam, dan kegiatan pembimbingan laporan PKL dan evaluasi/ujian PKL selama 160 jam. Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) di CV.Buana Citra Sentosa selama 697 jam. Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) diharapkan mampu memadukan antara teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan kadaan di lapang/dunia kerja. CV. Buana Citra Sentosa merupakan salah satu industri yang bergerak dibidang pengolahan makanan tradisonal gudeg dengan memanfaatkan penerapan teknologi pengalengan makanan. Pengalengan gudeg dilakukan untuk mengawetkan gudeg yang memiliki keterbatasan masa simpan dan makanan bertahan dalam jangka waktu yang lama. CV. Buana Citra Sentosa memiliki kegiatan utama yaitu, pengolahan gudeg, pengalengan gudeg, dan pemasaran gudeg. Tujuan khusus yang diharapkan dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) di CV. Buana Citra Sentosa D.I Yogyakarta adalah sebagai berikut: mampu menjelaskan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di CV. Buana Citra Sentosa, mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi terkait Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di CV. Buana Citra Sentosa. Kegiatan industri memiliki beberapa risiko dalam kegiatan operasionalnya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, maka diperlukan penanganan dan pengendalian sebaik mungkin. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu prosedur perlindungan kepada karyawan yang merupakan tanggung jawab perusahaan. Pentingnya vii Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja pada karyawaan dan akan lebih nyaman untuk bekerja. Kegiatan operasional di divisi produksi CV. Buana Citra Sentosa memiliki potensi terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan bagi pekerja, seperti potensi terjadinya kebakaran, kecelakaan kerja akibat penggunaan mesin, tergelincir, stamina pekerja yang menurun. Penerapan K3 di CV. Buana Citra Sentosa masih kurang, yaitu belum lengkapnya komunikasi K3, kotak P3K yang belum mencukupi, belum adanya sosialisasi terkait K3 dan SOP. Fasilitas untuk memenuhi keamanan dan kesehatan karyawan oleh CV. Buana Citra Sentosa yaitu menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), hanya perlu dilakukan sanitasi Alat Pelindung Diri (APD) setiap harinya dikarenakan untuk menjaga mutu produk dan kenyamanan para pekerja, juga tersedia kipas angin, air mineral, wastafel. Berdasarkan hasil analisis diagram ishikawa faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di CV. Buana Citra Sentosa adalah faktor metode, yaitu media komunikasi K3 yang kurang mencukupi dan rambu-rambu yang terpasang kurang jelas dan tidak pada tempat yang mudah dilihat, kedua faktor SDM perilaku pekerja pada saat bekerja dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, seperti bergurau saat bekerja, tidak fokus, melamun dan tidak mengenakan APD saat bekerja serta belum adanya sosialisasi terkait K3 dan SOP juga pengawasan head yang kurang, faktor ketiga material yaitu belum adanya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sebagai upaya pencegahan kebakaran dan pengadaan kotak P3K yang kurang lengkap hanya tersedia plaster luka, faktor keempat lingkungan dengan temperatur tinggi serta ruang yang padat dan sesak yang menyebabkan ergonomi karyawan terganggu seperti rasa letih dan kantuk, mengurangi ketelitian dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja. (Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember)

Actions (login required)

View Item