Produksi Benih Sumber Kacang Hijau (Vigna radiata) Varietas Vima 3 di IP2TP Genteng, Banyuwangi

Rozaq, Firman Miftahul (2022) Produksi Benih Sumber Kacang Hijau (Vigna radiata) Varietas Vima 3 di IP2TP Genteng, Banyuwangi. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (37kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (42kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (33kB)
	Text (Laporan Lengkap) LAPORAN FIX SIPORA.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan tanaman palawija yang tergolong kedalam kelompok aneka kacang. Kacang hijau (Vigna radiata) merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas selain beras. Karena tergolong tinggi penggunaannya dalam masyarakat maka kacang hijau memiliki tingkat kebutuhan yang cukup tinggi. Tanaman ini mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, dengan teknik budidaya dan penanaman yang relatif mudah budidaya tanaman kacang hijau memiliki prospek yang baik untuk menjadi peluang usaha bidang agrobisnis. Kegiatan produksi benih sumber kacang hijau (Vigna radiata) dimulai dengan melakukan teknik budidaya yang benar. Untuk yang pertama dalam produksi benih sumber kacang hijau perlu dilakukan penentuan lokasi dan waktu penanaman yang tepat pada lahan sawah musim kemarau (MK-I) bulan Maret-April dan (MK-II) bulan Juni-Agustus. Selain itu perlu digunakan benih varietas unggul yang sehat terbebas dari patogen, bernas dan standar mutu benih di laboratorium yang telah ditetapkan dalam Kepmentan No. 991/2018 mensyaratkan daya berkecambah (DB) minimal untuk semua kelas benih adalah 80%, dengan kadar air (KA) maksimal 11%. Sebelum penanaman dilakukan pembajakan agar tanah lebih gembur dan ditanam dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm, jumlah biji per lubang 2- 3 biji. Tanaman yang tidak tumbuh akan segera dilakukan penyulaman tidak lebih 7 hst. Pemeliharaan kacang hijau dimulai dengan pemupukan sesuai dosis (pupuk phonska 150 kg/ha) agar tercukupi kebutuhan unsur hara tanaman, penjarangan, pengendalian gulma dan pengendalian hama penyakit sangat penting pada produksi benih sumber kacang hijau agar tumbuh secara optimal, dan yang terakhir roguing yang bertujuan untuk menjaga kemurniaan dengan membuang tanaman tipe simpang. Panen kacang hijau dilakukan pada umur tanaman berdasarkan deskripsi (60 hst) atau dengan keadaaan polong telah masak 95% yang dicirikan polong berwarna hitam dan mengering. Setelah pemanenan dilakukan perontokkan dengan cara dipukul (digeblok) lalu dilakukan pembersihan sortasi untuk memisahkan kotoran benih seperti kulit polong, sisa tanah. Setelah bersih benih dilakukan pengeringan hingga KA 9-10% dan dikemas menggunakan plastik kapasitas 5 Kg lalu kemasan ditutup rapat dengan diikat atau dilaminating dan juga bisa menggunakan karung dengan kapasitas 50 kg dengan bagian dalam karung dilapisi plastik (inner) lalu karung dijahit. Benih yang telah dikemas diberi label identitas varietas, kelas benih, tanggal panen dan berat benih lalu disimpan pada dalam ruangan yang beralaskan kayu dengan suhu ruang 15-17ºC dan kelembaban 55- 57%. Selain dengan teknik budidaya yang benar perlu diketahui pula mutu dari benih dengan melakukan uji kadar air, uji daya berkecambah (DB), bobot 100 butir. Menurut perhitungan analisa usaha budidaya kacang hijau dikatakan layak untuk dijadikan suatu usaha. Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilakukan di IP2TP Genteng, Banyuwangi selama 6 bulan yang dimulai bulan 02 Agustus 2021 - 31 Januari 2022 mampu menyelesaikan tujuan khusus tentang produksi benih sumber kacang hijau (Vigna radiata) membuat mahasiswa mendapatkan suatu ilmu pengetahuan dan pengalaman baru

Actions (login required)

View Item