Alfiansyah, Dzulqarnain Heroaji (2019) Higiene dan Sanitasi Proses Pengalengan Gudeg Bu Tjitro 1925 di CV. Buana Citra Sentosa Daerah Istimewa Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)
Text (Bab 1 Pendahuluan)
09. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (73kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (67kB) |
|
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (78kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pengalengan merupakan proses pengawetan dengan cara mengemas bahan makanan tersebut dalam kaleng yang ditutup rapat secara hermetis, kemudian pengalengan melalui beberapa tahapan yang dilakukan dengan cara pemanasan yaitu metode sterilisasi dan dilakukan pendinginan secara cepat. Proses pengawetan disebabkan dengan adanya pembunuhan mikroorganisme pembusuk dan pathogen oleh panas. CV. Buana Citra Sentosa merupakan industri menengah yang bergerak dibidang pengolahan produk makanan tradisional yang dikenal dengan nama gudeg khas daerah Yogyakarta. Ibu Jatu Dwi Kumala Sari yang merupakan pemilik perusahaan CV. Buana Citra Sentosa keturunan generasi ke-4 menjalin kerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian mengenai pengalengan gudeg, pada akhirnya terciptalah Gudeg Bu Tjitro 1925 sebagai pelopor pertama pengalengan gudeg yang memiliki daya simpan cukup lama yaitu 1 tahun. Pengalengan yang dilakukan di CV. Buana Citra Sentosa dilakukan dengan cara semi modern, hal ini disebabkan karena beberapa proses dari setiap tahapan pengalengan dilakukan secara manual, meliputi filling, penimbangan, penataan pada exhauster box dan konveyor seamer. Beberapa alat yang digunakan juga masih sederhana yang dimodifikasi dengan beberapa alat sebagai penunjang fungsi dari alat tersebut, sehingga bisa digunakan sebagai alat sterilisasi dan exhausting seperti exhauster box berupa dandang besar yang diberi pipa dan kran untuk mengalirkan uap panas dari boiler juga dilengkapi dengan thermo control sebagai pengontrol suhu ruang yang ada di dalam exhauster box. Proses pengalengan ini dilakukan untuk memperpanjang masa simpan gudeg tanpa menggunakan bahan pengawet apapun. Gudeg salah satu produk yang sangat mudah mengalami kerusakan karena merupakan produk basah untuk itu maka dilakukan proses pengalengan. Tahapan-tahapan proses pengalengan di CV. Buana Citra Sentosa meliputi : persiapan, pencucian kaleng kosong, sterilisasi kaleng kosong, pengisian bahan, penimbangan, exhausting, penutupan kaleng, sterilisasi kaleng, pendinginan, cooding, karantina, dan pelabelan. Titik kritis dalam proses pengalengan terdapat pada proses exhausting dan sterilisasi. Exhausting dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam bahan dengan cara air dari bahan tersebut akan menguap sehingga akan mendorong udara untuk keluar. Sterilisasi dilakukan untuk membunuh bakteri yang akan merusak bahan. Sterilisasi dilakukan untuk membunuh bakteri yang akan merusak bahan. Sterilisasi dilakukan selama 45 menit pada suhu 1210C dengan tekanan 1,5 bar. Waktu dan suhu sterilisasi ini dapat dari hasil uji F0. Pengujian F0 dilakukan untuk mengetahui kecukupan panas dan sterilisasi pada bahan sehingga dapat menentukan waktu yang diperlukan pada suhu 1210C dan bakteri dianggap 0. Waktu sterilisasi dihitung mulai dari suhu mencapai 1000C. Kualitas dan keamanan dari produk kaleng Gudeg Bu Tjitro 1925 juga sangat diperhatikan. Oleh karena itu, diperlukan dalam suatu industri makanan untuk menerapkan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi yang sesuai dengan stadart yang ditentukan. Sanitasi pada suatu industri mencakup sanitasi pada karyawan (hygiene), peralatan, ruangan/kontruksi bangunan, ruang pengolahan, bahan baku, proses produksi dan penanganan produk akhir. Pentingnya sanitasi merupakan syarat mutlak bagi industri pangan, sebab sanitasi berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap mutu pangan dan daya keawetan produk serta reputasi dari perusahaan yang bergerak di bidang pangan. Oleh karena itu, selain diperlukan cara pengolahan pangan yang baik, perlunya sanitasi juga sangat mendukung kegiatan tersebut.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 435 - Teknik Industri | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Teknologi Industri Pangan > PKL | ||||||
Depositing User: | Dzulqarnain Heroaji Alfiansyah | ||||||
Date Deposited: | 23 Nov 2020 03:27 | ||||||
Last Modified: | 24 Nov 2020 03:32 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1056 |
Actions (login required)
View Item |