UJI FORMULASI Beauveria bassiana ISOLAT LOKAL SEBAGAI PENGENDALI HAYATI HAMA UTAMA KAPAS

Wardati, Irma and Erawati, Dyah Nuning (2015) UJI FORMULASI Beauveria bassiana ISOLAT LOKAL SEBAGAI PENGENDALI HAYATI HAMA UTAMA KAPAS. Jurnal Ilmiah Inovasi, 15 (1). pp. 21-26. ISSN 1411-5549

[img] Text (hasil uji similarity)
UJI FORMULASI Beauveria bassiana ISOLAT LOKAL SEBAGAI PENGENDALI HAYATI HAMA UTAMA KAPAS.pdf - Supplemental Material

Download (2MB)
[img] Text (Hasil peer review)
8. Uji formulasi Beauveria bassiana Isolat...pdf - Supplemental Material
Restricted to Repository staff only

Download (570kB)
Official URL: https://publikasi.polije.ac.id/index.php/jii/artic...

Abstract

Pengembangan pengendali hayati (agens hayati) cendawan entomopatogen B. bassiana isolat lokal yang efektif dan efisien sebagai pengendali hama sangat penting untuk dapat meningkatkan produktivitas tanaman kapas dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup yang aman. Sementara bentuk formulasi tepat juga perlu dipertimbangkan, sehingga dapat membantu dalam hal ketersediaan, perbanyakan massal, penyimpanan dan pengaplikasiannya. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat menghasilkan: (1) formulasi yang tepat untuk produksi massal cendawan entomopatogen B. bassiana isolat lokal dan (2) Publikasi di Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAL), selanjutnya data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%, dengan parameter pertumbuhan cendawan hasil formulasi dan adanya kontaminan (uji bahan dan produk), kerapatan spora cendawan hasil formulasi (uji viabilitas spora) dan persentase mortalitas serangga uji (uji efikasi di laboratorium). Hasil penelitian adalah formulasi isolat lokal Beauveria bassiana yang diproduksi adalah formulasi cair, pasta dan tepung. Hasil uji kualitas menunjukkan bahwa formulasi cair memberikan hasil terbaik dimana produk formulasi relatif lebih stabil, uji viabilitas tertinggi (kerapatan spora 109 spora/ml), uji efikasi relatif tinggi (56,67% dalam waktu 96 jam), serta waktu kematian (LT50) tercepat (89,72 jam).

Item Type: Article
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 153 - Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > Publikasi
Depositing User: Dyah Nuning Erawati
Date Deposited: 22 Feb 2023 03:24
Last Modified: 22 Feb 2023 03:27
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/10494

Actions (login required)

View Item View Item